Pencarian

Minggu, 24 Juni 2012

CARA BUDIDAYA JABON


Pola Hutan Rakyat umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m. Namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya ibarat hutan. Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. Jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon (definite growth). Jadi jarak 4 x 5 m adalah jarak tanam yang paling baik bagi pertumbuhan pohon jabon, tetapi bisa juga menggunakan jarak 4 x 4 m tergantung kondisi lahan. Jabon dapat hidup pada tanah Alluvial lembab (pinggir sungai), tanah liat, tanah lempung, podsolik coklat, podsolik merah kuning (PMK), tanah daerah yang ada pasang surut, iklim basah dan tropis. Cara Tanam : Buat lubang tanam dengan Lebar x Panjang x Dalam (40×40x40) cm. Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian baru tanam), kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam lubang, dudukan bibit yang benar/rata lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan diterlalu dipadatkan), hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Perawatan : Semprot pestisida secara aktif per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-4 bulan tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat. Setelah daun cukup banyak fungisida sudah tidak perlu disemprotkan lagi, sebab daun tidak akan habis dimakan ulat karena daun sudah banyak. Pemupukan : Untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan minimal cukup sampai usia 3 tahun karena usia 3 tahun keatas sumber makanan dan unsur hara dari serasah sudah terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun. Periode pemupukan 1-2 kali/setahun, tetapi jika ada kemampuan lebih baik pemupukan sampai batas usia mendekati usia panen yaitu 5 sampai 6 tahun, agar hasil lebih maksimal. • Awal tanam – 1 Tahun : NPK 1 sendok makan (tabur jgn kena/menumpuk pada batang pangkal) • 1 Tahun – 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 5 kilo + NPK 2,5 Ons • 2 Tahun – 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 10 kilo + NPK 7,5 Ons Dapat juga hanya dengan kompos : • 1 Tahun-2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 Kilo • 2 Tahun- 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 kilo Kompos sangat penting peranannya, kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang berperan sebagai absorbent yang dapat menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation di dalam tanah. Tanpa kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang tanah semakin lama semakin jenuh, jika tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan akan menguap atau tercuci, kompos memperbaharui kondisi tanah dan menjadikan tanah di sekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur. Dengan kompos pupuk yang diberikan dapat mengurai dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut. Catatan tambahan bahwa pupuk kandang yang belum matang tidak baik digunakan untuk pemupukan karena masih panas, pupuk kandang yang sudah matang ditunjukkan dari tidak berbau kotoran, tetapi berbau humus(tanah) dan tidak panas. Perawatan kebersihan disekitar pohon sangat penting agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon, minimal perawatan sampai usia 1 tahunan. Sampah serasah di kumpulkan menjadi ring keliling Pohon dengan radius jarak 50 cm, agar serasah cepat terdekomposisi bermanfaat menjadi hara.

CARA PENYEMAIAN JABON


Cara menyemaikan benih jabon :
A. Pengecambahan benih
1. Sediakan media tempat kecambah (bak plastik) dan sungkup dari plastik
2. Media perkecambahan adalah
a. Campuran pasir halus dan tanah halus (1:1), disterilisasi dengan cara digoreng selama 2 jam. Untuk mendapatkan media pasir halus, pasir di ayak dengan ayakan berukuran mikro (ayakan nyamuk).
b. Campuran cocopeat (sabut kelapa yang sudah dicacah) dan arang sekaram (2:1). Keduanya dapat diperoleh/dibeli di toko-toko pertanian.
3. Sebelum benih ditabur, media disiram sampai jenuh. Bila perlu bak tabur ditutup dengan plastik transparan (sungkup).
4. Penaburan benih dapat dicampur dengan pasir halus agar penyebaran dalam bak kecambah merata. Perbandingan benih dengan pasir 2:1.
5. Biasanya benih mulai berkecambah setelah 7-15 hari setelah penaburan dan akan mulai merata setelah 30 hari.
6. Dalam satu bak kecambah ukuran 25 cm x 20 cm banyak biji yang ditabur cukup 1 sendok teh.
B. Pemeliharaan pada periode perkecambahan
1. Pemeliharaannya dilakukan dengan penyiraman. Setelah penyiraman pertama, penyiraman selanjutnya dilakukan setiap harinya (pagi dan sore) sampai minggu ke-10 / siap sapih ke polybag dengan ukuran bibit 5-10 cm dengan sprayer halus
2. Penyiraman menggunakan air biasa untuk setiap harinya dan menggunakan air biasa dicampur dengan fungisida DITHANE M-45 untuk setiap minggunya (1kali dalam semingggu). Untuk 1 liter air dicampur fungisida ¼ sendok Dithane M-45.
3. Media kecambah harus terkena cahaya matahari tetapi tidak secara langsung perlu naungan dari plastik / sungkup / rumah kaca. Kondisi àmedia kecambah harus lembab dan basah jangan sampai kekeringan.  SYARAT YANG PALING PENTING.
4. Selanjutnya bibit dipindahkan ke polybag di persemaian.
5. Total waktu perkecambahan kurang lebih 1 bulan, total pemeliharaan setelah muncul kecambah 1,5 bulan hingga siap sapih. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk perkecambahan kurang lebih 2-3 bulan.
6. Bibit yang sudah dipindahkan ke polybag sangat cepat perkembangannya. 1 bulan bisa mencapai ukuran tinggi = 20-40 cm.
C. Penyapihan di persemaian
Penyapihan adalah pemindahan tanaman dari bak kecambah ke polybag. Kemudian polybag di tempatkan pada bedengan berukuran 5 m x 1 m yang ternaungi agar terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.
1. Penyapihan dilakukan ketika kecambah telah memiliki 2-3 pasang daun atau telah mencapai tinggi 2-3 cm (usia 1,5-2 bulan).
2. Media sapih yang digunakan harus mengandung banyak nutrisi untuk pertumbuhan tanaman yang kemudian ditempatkan dalam polybag
3. Media semai yang dipergunakan : ukuran polybag 10×15 cm.
4. Media bibit adalah
a. Media campuran pasir + tanah+ arang sekam (1:3:1) atau tanah + kompos (3:1).
b. Media campuran tanah (topsoil/permukaan), pasir dan pupuk kandang (7:2:1)
c. media campuran tanah, cocopeat, dan pasir (3:1:1), atau menggunakan campuran tanah dan arang sekam (1:1).
D. Pemeliharaan di bedeng sapih
1. Penyiraman secara rutin setiap hari menggunakan air biasa dan setiap minggu menggunakan air biasa dicampur dengan fungisida DITHANE M-45
2. Selain penyiraman dapat juga diberikan pemupukan yang dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (2-4gram/1liter air), atau dengan pupuk NPK padat 0,5 gram/bibit dengan jarak dari batang tanaman 3-5 cm (selebar tajuk tanaman).
3. Selain itu juga dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk daun gandasil-D (dosis 1-2 gr untuk 1 liter air) setelah bibit berumur 3 bulan setelah penyapihan.
5. Pemberian penaungan tanaman dengan paranet dilakukan hingga bibit berumur ±4-5 bulan setelah penyapihan (tinggi ±30 cm). Ukuran paranet 30%, 40% ,50% atau 65%.
E. Penanaman di lapangan
Bibit siap tanam ketika batangnya cukup berkayu dengan tinggi 25-30 cm. Waktu penanaman dilakukan pada musim hujan dengan jarak tanam 3 m x3 m. Pemeliharaan di lapangan berupa pendangiran (penggemburan tanah), penyulaman (pada jabon yang mati), penyiangan (pembebasan dari rumput liar) dan pemupukan.
Ini merupakan hasil penelitian mahasiswa silvikultur IPB, Idham Fahmi, dan memiliki validitas yang tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan.
kontak lebih lanjut :
Idham Fahmi 085691701519
Jibril 085693060506

PEMASARAN JABON

Pohon Jabon (Anthocepallus cadamba) merupakan jenis pohon cepat tumbuh yang saat ini sedang banyak dikembangkan. Sebut saja Jawa Barat, Jawa Timur, dan sebagian kecil Jawa Tengah sedang gencar memproduksi tanaman tersebut karena potensi yang begitu besar dari tanaman tersebut. namun beberapa daerah di Jawa Tengah masih enggan mencoba tanaman ini,seperti tegal, pekalongan, dan pemalang. beberapa daerah ini hanya ditemukan satu tempat persemaian yang menyediakan Jabon, itu pun merupakan perusahaan Negara atau PTPN di sekitar randu dongkal.
Sebagian besar petani masih merasa enggan menanam tanaman ini karena belum mengetahui perawatan dan pengelolaannya, serta yang paling penting pemasaran ketika tanaman tersebut siap panen.
Pemasaran memang terlihat sulit bagi beberapa petani yang belum mengetahui secara penuh tentang pohon ini.
Dari survey yang saya lakukan di beberapa kota dan desa di Jawa Tengah, selain bibit yang mahal, masalah pemasaran masih dianggap sesuatu yang paling penting yang menjadi alasan mengapa petani tidak menanam pohon Jabon.
oleh karena itu, kami mengevaluasi permasalahan tersebut dan menemukan beberapa pemecahan masalah terkait masalah tersebut. beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tempat Penampungan Kayu (TPK)
di Jawa Tengah, terdapat beberapa TPK resmi yang dikelola oleh Dept. Kehutanan yang telah siap menerima kayu Jabon yang memiliki kepemilikan yang benar. sebagai contoh TPK di daerah Pemalang dapat menjadi salah satu tempat pemasaran kayu-kayu tersebut, dan akan memberikan harga yang sesuai dengan yang berlaku di pasaran. untuk saat ini yaitu sekitar 900rb-1,2jt per m3.
2. Perusahaan Tripleks dan meubel
di Jawa, banyak tersebar perusahaan-perusahaan tripleks, kayu, dan meubel yang menampung penjualan kayu-kayu sengon, setelah kami survey, ada beberapa perusahaan yang sudah mau menampung penjualan kayu jabon, seperti perusahaan tripleks di Semarang, Cirebon,Sukabumi dan Cianjur.
3. Perusahaan kertas
Pemasaran kayu jabon memang dapat mencapai umur optimal 7-8 tahun, namun apabila anda membutuhkan uang dalam waktu dekat, pohon dengan umur 2-3 tahun pun dapat dipanen, pastinya dengan ukuran dan harga yang relatif jauh lebih kecil. cara ini sangat tidak dianjurkan oleh penulis, namun apabila dalam keadaan mendesak, anda dapat memasarkan pohon tersebut di beberapa perusahaan kertas. pastinya harga yang didapat jauh lebih kecil dari harga dengan umur optimal. namun dikembalikan kepada anda, anda yang menentukan kapan akan dipanen.
dengan beberapa solusi tersebut, kami harap anda mendapat gambaran yang lebih luas tentang jabon, terutama pemasaran. anda tidak perlu takut maupun ragu untuk menanam tanaman jabon karena sebagian besar perusahaan yang mengerti jabon akan siap dan bersedia untuk menampung kayu anda.
sekian dari kami, kami menerima saran dan kritik anda. tulisan ini hanya wacana dan informasi yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi anda.
terima kasih

 

AGROFORESTRI SEBAGAI INDUSTRI


Indonesia memiliki banyak hutan yang dapat dijadikan lahan produksi hasil hutan kayu khususnya lahan non-produktif milik rakyat (HTR)
Dilihat dari kebutuhan bahan baku kayu nasional dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, sedangkan di lain pihak produksi bahan baku kayu mengalami penurunan. Untuk itu perlunya pemanfaatan SDH melalui pengembangan hasil hutan tanaman rakyat dengan jenis prioritas dalam rangka revitalisasi kehutanan di indonesia dengan penerapan sistem Agroforestri (Tumpang Sari)
Pemanfaatan sumber daya hutan melalui pembangunan hutan tanaman memiliki beberapa keuntungan antara lain:
1. Menciptakan peluang kerja,
2. Meningkatkan produksi bahan baku kayu bagi kebutuhan industri,
3. Pemanfaatan lahan terdegradasi, dan
4. Dapat membentuk bentang alam, dll
Oleh karena itu, pembangunan hutan tanaman ditujukan untuk merehabilitasi hutan dan lahan yang telah rusak serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sangat diperlukan.
Pada akhirnya munculah konsep untuk melakukan kombinasi dari praktek-praktek pertanian murni dengan praktek-praktek kehutanan yang disebut dengan Agroforestri. Agroforestri adalah salah satu sistem pengelolaan lahan yang berfungsi produktif dan protektif (mempertahankan keanekaragaman hayati, ekosistem sehat, konservasi air dan tanah, mencegah perluasan tanah terdegradasi, melestarikan sumberdaya hutan, meningkatkan mutu pertanian, serta menyempurnakan intensifikasi dan diversifikasi silvikultur), sehingga seringkali dipakai sebagai salah satu contoh sistem pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Sistem Agroforestri yang baik digunakan adalah Sistem Agroforestri Sederhana yaitu :Suatu sistem pertanian di mana pepohonan ditanam secara tumpang sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sangat memuaskan
Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk lorong/pagar.
v Permasalahan dan Kendala
Permasalahan utama yang dijumpai dalam pembangunan hutan tanaman di Indonesia antara lain adalah :
1.Realisasi pembangunannya sering terhambat akibat tumpang tindih dan konflik kepentingan penggunaan lahan dengan sektor lain dan masyarakat,
2.Bahaya kebakaran yang selalu mengancam dan secara periodik terjadi terutama pada musim kemarau panjang,
3.Jenis-jenis pohon eksotik yang banyak digunakan belum sepenuhnya teruji di tempat yang baru.
Adapun kendala dalam pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu pada hutan tanaman menyangkut faktor-faktor internal dan eksternal yang merupakan kendala dan sekaligus tantangan yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan hasil hutan kayu di areal hutan tanaman di Jawa Barat. Kendala yang dimaksudkan terdiri dari :
1.Penguasaan teknologi budidaya yang masih kurang, terutama dalam skala luas
2.Komersialisasi ekonomi dari masyarakat sekitar di masa mendatang. Setiap jenis hasil hutan kayu memerlukan kondisi tapak yang spesifik.
3.Peran stakeholder yang rendah (rendahnya komitmen).
Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu pada hutan tanaman merupakan suatu rangkaian proses yang merupakan suatu kesatuan kawasan/ekologis, kesatuan unit usaha (pemasaran) dan pemanfaatan serta kesatuan sosial budaya.
Suatu kesatuan ekologis/kawasan dicirikan oleh site spesifik seperti jenis hasil hutan kayu dan non kayu yang dapat dikembangkan berdasarkan jenis dan kesuburan tanah (tanah mineral, tanah gambut, tanah subur, tidak subur, iklim dan topografi) dengan melihat pemilihan jenis tanaman yang akan dikembangkan pada kondisi tapak/site tersebut.
Satu kesatuan unit usaha (pemasaran) dan pemanfaatan merupakan suatu rangkaian aktivitas mulai dari budidaya komoditi dengan aspek pemanfaatan yang dikaitkan dengan pemasaran serta meliputi sistem pemanenan dan pengolahan hasil. Hal tersebut untuk menentukan teknologi pengolahan (sederhana/rumah tangga atau teknologi menengah) dan tujuan pemasaran (lokal, nasional, dan internasional).
Sedangkan satu kesatuan sosial budaya dicirikan oleh adanya keterlibatan masyarakat sekitar hutan secara aktif dalam rangkaian kegiatan tersebut di atas dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Salah satu penyebab gagalnya pembangunan pengembangan hutan tanaman adalah kurangnya partisispasi masyarakat sekitar hutan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasannya. Perubahan paradigma pembanguna kehutanan dengan visi hutan lestari dan masyarakat sejahtera, dapat di akomodir melalui program-program pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu yang berbasis masyarakat sekitar hutan.
Prospek Bisnis Budidaya Tanaman Jabon
Kebutuhan kayu untuk pasar global pada tahun 2001 saja mengalami kekurangan dunia yang semakin meningkat tajam sementara pada saat yang bersamaan terjadi proses penyempitan kawasan hutan. Kenyataan tersebut telah membuka pasar yang lebar bagi siapapun yang melakukan investasi dalam bidang perkayuan ini.
Kawasan hutan tropika mengalami kerusakan yang cukup parah. Penebangan tanpa diimbangi dengan upaya regenerasi serius menjadi penyebab utama masalah ini. Kerusakan hutan di kawasan tropika meningkat suhu bumi dan menipisnya kadar oksigen bumi. Kenyataan tersebut telah ikut mendorong organisasi international perkayuan (ITTO) untuk ikut serta menentukan masa depan perdagangan kayu tropika. Organisasi ITTO telah mengumumkan beberapa langkah untuk melindungi hutan tropika yang telah dilaksanakan mulai tahun 2002. menjelang abad yang mendatang, ITTO menggunakan syarat bahwa kayu-kayu tropika tidak boleh diekspor kecuali kayu tersebut merupakan hasil pengolahan. Oleh karena itu sangat diperlukan program pembudidayaan kayu secara komersial untuk menghasilkan kayu bermutu dengan nilai yang lebih tinggi.
Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat, yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu gergajian.
Jabon (Antocephalus Codamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggihan (10-2000m dpl), Curah hujan (1250-3000m/th), Perkiraan suhu (100 C – 400 C), Kondisi tanah dengan PH (4,5 – 7,5)
Keunggulan Jabon (Antocephalus Cadamba)
Jabon memiliki beberapa keunggulan di bandingkan dengan tanaman kayu rimba lainnya. Selain daya tumbuhnya yang sangat cepat, tingkat kelurusannya juga tinggi, berbatang silinder dan cabang yang ada pada masa pertumbuhan akan rontok dengan sendirinya ketika pohon meninggi. Sifat ini menguntungkan karena tidak memerlukan pemangkasan. Kayunya berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat serat sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis (playwood), mebeler, bahan bangunan non kontruksi, maupun kayu gergajian, tanaman Jabon menpunyai usai optimal berkisar 12 tahun tetapi pada usia 6 – 8 tahun sudah dapat di tebang (Ǿ 30 up).
Penanaman dan Perawatan : Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya
Pemasaran : Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis (playeood).meubelair dan bahan bangunan non kontruksi, sehingga dalam pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan kami telah melakukan kerjasama dengan industri kayu lapis yang siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
Nilai ekonomi : Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8-10 tahun dengan asumsi harga terendah dan batang terkecil, pada setiap batang jabon diperoleh
Tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m
Diameter batang rata-rata
maka tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000,- Jadi harga 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang tinggi, sedangkan penyediaan kayunya semakin terbatas. Dalam 1Ha lahan tanaman jabon yang bisa ditanam sebanyak 500 batang dengan jarak 4×5 m
 

POHON JABON

JABON
Sejenis kayu keras yang pertumbuhanya sangat cepat dapat tumbuh cepat dan subur.Kayu Jabon dapat hidup di tanah Lempung,pod solid,tanah liat,tanah berbatu dan lain-lain.Saat ini kayu Jabon menjadi andalan industri perkayuan seperti:kayu lapis,plywod,industri mebel,plup produsen peti buah,mainan anak-anak,korek api,alas sepatu,papan,triplek dan lain-lain.Nilai Eksport ke negara industri maju sebagai kayu bubur kertas seperti di Jepang.
KEUNGGULAN
  1. Tumbuh sangat cepat di bandingkan kayu keras lainnya.
  2. Tidak memerlukan perawatan khusus.
  3. – + tahun 1993 – 2009 belum di temukan penyakit yang mematikan seperti Tumor karat (Albasia).
  4. Tidak memerlukan pemangkasan,karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok dengan sendirinya (Selfpurning).
  5. Masa produksi jabon yang sangat singkat 4 – 5 tahun sudah bisa panen.
  6. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
  7. Harga jual jauh lebih tinggi.
  8. Di saat ini – + 1 – 1,2 juta/m³.Dan masih banyak lagi keistimewaan Jabon.
Tanaman Jabon bagai Tanaman Emas
Masa produksi yang begitu cepat 4 -5 tahun saat ini Jabon sebagai kayu andalan industri maju perkayuan.Kebutuhan kayu akan terus meningkat seiring albasia sebagai kayu andalan industri nyaris punah terserang berbagai penyakit yang mematikan.Jadi bisa di katakan masa mendatang 5-10 tahun Jabon akan terus melambung – + 1,5 juta/ m³.Belum lagi pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil penebangan hutan alam akibatnya banyak industri cukup kekurangan pasokan kayu.
Tanaman Jabon Bagai Tanaman Emas
  1. Muhamad Instaf SH.Desa Rawa Urip,Kec.Pangenan-Cirebon =>Dalam Usia 6 tahun ada yang mencapai 40 – 45 m.
  2. Pak Hasan.Tanam 625 dalam 4 – 5 tahun mampu menghasilkan 800 – 1000 m³.
  3. DI kalangan PON-PES Ternama “BENDA” Sukses dalam tanam jabon.
PENJUALAN/PUSAT PENAMPUNG

  1. PT.HENDRATNA
  2. PT.SERAYU MAKMUR KAYU INDO (SMK) Banjarnegara dan ratusan cabang di Purbalingga
POLA TANAM
2 X 2,5 M
3 X 3 M
4 X 4 M
4 X 5 M
  1. Buka tanah dengan cangkul 40 X 40 cm dengan kedalaman – + 50 cm
  2. urug kompos – + 2,5 kg,NPK (1 sendok) di kasih kantong air 10 cm
  3. Buka Lobang Lebar 25 X 25 cm dalam 40 cm
  4. urug kompos – + 2,5 kg,NPK (1 sendok) di kasih kantong air 10 cm.Sebagai pupuk dasar lihat gambar
PERAWATAN
Semprot Pestisida secara aktip per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan gangguan ulat dan belalang daun setelah daun sudah cukup banyak Fungsida sudah tidak perlukan lagi karena daun tak akan habis.
Setelah umur 1- 2 tahun 10 kg kompos dan 2 ons NPK.
2 – 3 tahun 20 kg kompos dan NPK 7,5 ons
Atau
1 – 2 tahun 30 kg kompos
2 – 3 tahun 30 kg kompos
Catatan:Lakukan pemupukan minimal 1 – 2 X dalam setahun
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH BAIK,PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA PANEN 5 – 6 TAHUN AGAR HASIL LEBIH MAKSIMAL)

Artikel ini saya buat sendiri dan copy beberapa majalah dari majalah Trubus….setelah saya pelajari dan saya mencoba menanam pohon jabon ada beberapa gambar yang saya ambil setelah usia 1/2 bulan…1/2 bulan itu adalah usia pemupukan pohon jabon…
khusen fahmi
Pohon Jabon Usia 1/2 Bulan
pohon jabon
pohon jabon

Menanam Jabon Bagaikan Menanam Emas

[Only Registered Users Can See Links] [Only Registered Users Can See Links]
Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl

Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:

* Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
* Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
* Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
* Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)

PERTUMBUHAN

pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.

BATANG
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.

PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.

PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

NILAI EKONOMI

Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4 – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 – 5 tahun sebanyak 800 – 1.000 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.

PELUANG INVESTASI

Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.

PEMESANAN BIBIT JABON : DESA PENDARUNGAN - KABAT

HARGA BIBIT JABON antara Rp. 1500 - Rp. 2.500 tergantung kesepakatan (diantar atau diambil sendiri benihnya)


Bibit jabon dalam kotak
lokasi pembibitan
Biji bibit Jabon
Ribuan bibit jabon, siap dipindah ke polibag lilin.

Jual Bibit Jabon

Bagi

agromania yg menekuni tanaman keras atau menanam pohon

untuk investasi,saya tawarkan bibit pohon jabon yg sangat

cepat tumbuh,  sangat cocok untuk industri kayu lapis

ataupun untuk hutan rakyat yang punya nilai

ekonomis tinggi. Untuk bibit jabon ada 4 ukuran

yang bisa saya tawarkan :



1. Ukuran 3cm - 5cm, harga Rp.450/bibit,lihat foto 1.

2. Ukuran 12cm - 15cm, harga Rp.750/bibit,lihat foto 2.

3. Ukuran 20cm - 30cm, harga Rp.1500/bibit,lihat foto 3.

4. Ukuran 30cm - 40cm, harga Rp.2500/bibit,lihat foto 4.Bibit ukuran 3cm - 40cm.
 
gambar 1.

gambar 2.
gambar 3.
Merupakan MItra “Gapoktan Petani Karet Aalm”adalah:
 “Alif  Jabon”:  Pembibitan JABON,SENGON,SAMAMA,Gaharu,dan Bermacam-Macam Bibit Perkebunan

Jln P.Sibesi,dpn Perum Permata Biru,Sukarame,/ Kbn bibit :Jln Mangga,dpn Tmn Kota,W. Dadi ,Bandar Lampung, Indonesia Email /FACEBOOK:  alipjabon@yahoo.co.id
Tlp : +6281272439123 ,+6281298790881
+6285377515966

Email/Facebook : alipjabon@yahoo.co.id


Sedia biji mahoni Juga tersedia benih: sengon, jabon, kaliandra, jati, gemelina, asam, kemiri, cover crop, johar, gamal, lamtoro, dst.





gambar 4.
Bibit dalam kotak




Gapoktan Petani Karet Alam –/(GAPOKTAN PETANI Karet Rakyat)
Dusun Kampung Tua II, RT 004/RW 01 Desa Way Dente , Kecamatan Dente Teladas,
Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung  (34596) .
Tlp : +6285286654782 ,
Email/Facebook: mahfudkaretalam@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar