TEKNOLOGI PAKAN LENGKAP SOLUSI BAGI PERMASALAHAN PAKAN TERNAK
DOMBA DAN KAMBING
Banyak calon peternak ataupun calon investor peternakan khususnya domba dan
kambing yang mengurungkan niatnya ketika harus berhitung dengan permasalahan
hijauan pakan ternak. Mereka menjadi ragu ketika harus menyediakan luasan lahan
tertentu untuk menanam hijauan pakan ternak dengan segala permasalahan tata
laksana pemeliharaannya. Bahkan di tingkat peternak kecilpun tidak jarang terjadi
ketika musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual sebagian ternaknya
untuk mengatasi terbatasnya hijauan yang tersedia. Akankah hal seperti ini harus
terjadi selamanya ?
Jawabannya tentu tidak. Sebuah teknologi pengembangan peternakan domba dan
kambing tanpa rumput sudah ditemukan. Menurut Ir. Didik Eko Wahyono pemilik
formula pakan lengkap (complete feed) yang juga merupakan pengurus DPD HPDKI
propinsi Jawa Timur, dengan menggunakan complete feed ternak domba dan
kambing tidak perlu diberi hijauan lagi.
Keunggulan Complete Feed
Disamping mengandung nutrisi yang seimbang, keunggulan complete feed dibanding
bahan pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal ini dimungkinkan karena
complete feed dibuat dari bahan baku limbah pertanian dan agroindustri ditambah
perlakuan suplementasi bahan-bahan bernilai nutrisi tinggi. Keunggulan lainnya
antara lain (1) hemat dalam penggunaan tenaga kerja (tenaga kerja 1 orang untuk
100-150 ekor), (2) mudah diaplikasikan, (3) waktu penggemukan relatif pendek (3-4
bulan), (4) pertumbuhan bobot badan cukup tinggi (150-200 gr/ekor/hari, (5)
praktis dan ekonomis (1 ekor domba membutuhkan 1 kg/hari dan harga relatif
murah Rp. 700,-/kg).
Karena keunggulannya tersebut penggunaan complete feed pada ternak domba
setiap tahunnya terus meningkat. Memang diperlukan masa adaptasi untuk
mengubah pakan ternak dari yang biasa diberikan ke pemberian complete feed.
Untuk mempercepat proses adaptasi pakan, ternak dapat diberi jamu yang juga
dibuat oleh Pak Didik. Menurutnya jamu ternak dibuat dari ekstrak bahan organik
yaitu empon-empon melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme efektif. Manfaat
dari jamu ternak adalah untuk (1) mempercepat adaptasi ternak menggunakan
pakan kering, (2) merangsang nafsu makan ternak dan meningkatkan efisiensi
pencernaan, (3) meningkatkan kesehatan ternak dan (4) mengurangi bau kotoran
ternak.
Proses Pembuatan
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan complete feed antara lain (1)
sumber serat kasar (jerami kedelai, tongkol jagung, pucuk tebu dan lain-lain), (2)
sumber energi ( pollard, dedak padi, bungkil tapioka atau gamblong, tetes atau
molasses dan lain-lain), (3) sumber protein (bungkil kopra, bungkil sawit, bungkil
miyak biji kapok atau klenteng, kulit kopi, kulit kakao dan lain-lain), (4) sumber
mineral (urea, tepung tulang, mineral mix, garam dapur dan lain-lain).
Pembuatan pakan lengkap dapat dilakukan melalui pengolahan dengan mesin-mesin
skala kecil yang dilaksanakan pada tingkat kelompok tani, maupun mesin-mesin
skala besar. Meskipun demikian, secara umum proses pengolahannya relatif sama.
Pertama, siapkan bahan baku sumber serat sesuai formulasi di dekat pemasukan
mesin. Selanjutnya, masukkan bahan baku secara bersamaan antara bahan yang
mempunyai berat jenis rendah dan berat jenis tinggi, untuk mengefisienkan
kapasitas proses produksi. Setelah semua sumber serat terproses dan masuk ke
mesin mixer, tambahkan pakan starter langsung ke dalam mixer. Proses
pencampuran pakan dalam mixer antara bahan sumber serat dan pakan starter
cukup 10 menit, kemudian pakan lengkap siap untuk dikeluarkan dan dikemas. Berat
setiap kemasan, dibuat sesuai kebutuhan antara 25 – 50 kg, dan pakan lengkap siap
untuk diedarkan.
Analisa usaha
Dari hasil evaluasi di lapangan menunjukkan bahwa pendapatan bersih usaha
penggemukan domba yang menggunakan complete feed lebih tinggi dari pada
pendapatan bersih usaha penggemukan domba yang menggunakan pakan rumput
dan konsentrat. Pendapatan bersih penggemukan domba dengan menggunakan
complete feed dan yang menggunakan pakan rumput dan konsentrat, masingmasing
adalah sebesar Rp. 152.700,- per ekor dan Rp 20.400,- per ekor. Selamat
mencoba, semoga berhasil.
Sumber : Pengamatan lapangan dan wawancara dengan Ir. Didik Eko Wahjon
Terima Kasih artikel tentng Complete feed Sangat bermanfaat bagi kami peternak pemula. ijin share
BalasHapus